Esaunggul.ac.id,
Jakarta Barat, Sebagai bagian dari peningkatan kualitas manusia
Indonesia, Esa Unggul memberikan beasiswa kepada para putra-putri
Indonesia yang memiliki potensi membangun di berbagai daerah. Beasiswa
Esa Unggul sendiri terbagi menjadi tiga kategori yakni beasiswa Unggulan
100 persen, beasiswa prestasi dan beasiswa Indonesia Timur.
Pada
hari kamis (13/07), Esa Unggul mengadakan penandatanganan perjanian
beeasiswa oleh orang tua dan siswa yang mendapatkan beasiswa. Sebanyak
97 beasiswa dibagikan kepada siswa-siswi SMA yang telah lolos seleski
penerimaan beasiswa Esa Unggul tahap akhir.
Rektor
Universitas Esa Unggul Dr.ir. Arief Kusuma, M.B.A menyampaikan
sambutannya kepada para orang tua dan siswa yang hadir saat
penandatangan beasiswa, ia menerangkan Esa Unggul sangat mengapresiasi
potensi siswa-siswi yang memiliki pretasi baik secara akademik maupun
non akademik dari seluruh Indonesia.
"Alhamdullilah,
bapak-bapak Ibu-ibu dan adik-adik sekalian, hari ini kita melangsungkan
proses penandatanganan setelah melakukan berbagai seleski
administaritif dan tes, kami telah menetapkan putra-putri ibu sebagai
penerima beasiswa kami," terang Arief di Universitas Esa Unggul, Jakarta
Barat, Kamis (13/07/2017)
Arief
pun menambahkan Beasiswa ini merupakan bentuk perhatian dari Esa Unggul
untuk meningkatkan taraf kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia,
tidak mengherankan siswa-siswa yang mendapatkan beasiswa berasal dari
Sabang hingga Marauke.
"Esa
Unggul sebagai Institusi yeng bergerak dalam bidang pendidikan Tinggi
menjunjung Tri Dhrama Universitas untuk menghasilkan lulusan yang ke
depannya dapat bermanfaat bagi kemajuan bangsa, tidak mengherankan Esa
Unggul juga membuka beasiswa dari Indonesia Timur ini bertujuan untuk
pemerataan pembangunan, sehingga setelah lulus mereka pulang dan dapat
membangunan daerah mereka masing-masing," ucapnya.
Hal
ini diamini oleh salah satu siswa yang mendapatkan beasiswa, Kezia
Joseph siswa peraih beasiswa Esa Unggul kategori Indonesia Timur. Gadis
yang berasal dari SMK kesehatan Ambon ini sangat bersyukur dan bangga
karena lolos seleksi beasiswa untuk berkuliah di Esa Unggul. Menurutnya
kesempatan ini tak akan disia-siakan olehnya untuk menuntut ilmu di Esa
Unggul sehingga nantinya ia dapat pulang dan memabangun daerahnya yakni
kota Ambon.
"Saya
bersyukur sekali bisa masuk sebagai penerima beasiswa Indonesia Timur,
saya tidak menyangka bisa mendapatkan beasiswa ini. Untuk itu, saya
tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini karena setelah lulus dari sini
saya akan berjanji untuk pulang dan membangun daerah saya, yang masih
tertinggal jauh dari daerh lainnya terutama dalam masalah
kesehatan,"ujar Kezia.
Kezia
yang mengambil jurusan Keperawatan Esa Unggul ini pun menceritakan
proses yang dia lakukan sehingga berhasil mendapatkan beasiswa Indonesia
Timur Esa Unggul. "Kebetulan kaka tingkat saya di SMK juga kuliah
disini, terus dia membagikan informasi mengenai beasiswa Esa Unggul,
setelah konsultasi dengan orang tua dan Guru saya pun mengirimkan
berkas. Puji tuhan saya lulus dan berhak menerima beasiswa ini,"
tuturnya.
Sementara
itu, Herlinda Rizki Ayuningtyas siswa SMK Bakti Indonesia Pati Jawa
Tengah yang mendapatkan beasiswa unggulan 100 persen ini menluapkan
kegembiraanya karena telah berhasil mendapatkan beasiswa 100 persen dari
jalur prestasi akademik. Siswa yang mengambil Program Studi Ilmu Gizi
ini pun berjanji akan menjaga amanah karena diberikan beasiswa secara
penuh.
"Insya
Allah saya akan menjaga amanah beasiswa yang dijelaskan tadi oleh pak
Rektor dan civitas Esa Unggul. Beasiswa ini kan tidak terlepas dari
kerja keras saya saat di SMK soalnya saya dari kelas Satu hingga tiga
SMK selalu aktif mendaptkan juara. Dan juga saya selalu ikut olimpiade
Kimia tingkat Provinsi," ujar Herlinda.
Gadis
yang akrab disapa Kiki ini pun menyampaikan harapannya ke depan saat
menjadi mahasiswa Esa Unggul. Dirinya akan selalu aktif di organisasi
kampus dan menjaga nilai perkuliahan agar dapat stabil dan terus
mendapatkan beasiswa hingga lulus nanti.
"Beasiswa
ini memotivasi saya untuk maju dalam hal prestasi dan keilmuan yang
saya tekuni, sehingga nanti saya dapat pulang dan membangga kedua orang
tua. Dan tidak lupa dapat berkontribusi pada pembangunan wilayah. Selain
jurusan Farmasi ini kan mahal kalau gak dapat beasiswa disini mungkin
tahun ini saya tidak akan berkuliah tahun ini." tutupnya.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar